Konfigurasi Termite di Arch Linux

Hai!
Selamat pagi teman-teman, di postingan kelima saya ini sebagai penutup tahun 2020, saya akan membagikan cara konfigurasi teminal emulator Termite di Arch Linux agar terlihat menarik.

Gunakan daftar isi diatas & shortcut CTRL+F untuk memudahkan pencarian konten.

Kenapa Termite?

Menurut penggunaan saya, Termite ini mudah dikonfigurasi, mendukung true color 16 juta warna, punya dukungan font fallback otomatis jika suatu glyph font tidak ditemukan di font yang sudah di set, juga mendukung font glyph, mendukung padding dan transparency agar terlihat lebih estetik, mudah melalukan resize font jika dibutuhkan saat saya recording.

Inilah yang membuat saya selalu kembali pada Termite, sehingga Termite saya nobatkan sebagai salah satu terminal emulator terbaik di Arch Linux. wkk

Untuk list keyboard shortcut pada Termite, teman-teman bisa meluncur ke sini.

Instalasi Termite

Seperti biasa kita pastikan list repo di distro Arch based kita sudah diupdate & dapat versi latest dari remote repo, saya asumsikan teman-teman menggunakan sudo untuk eskalasi hak akses root:

~ % sudo pacman -Syy

Jika sudah melakukan update repo, maka selanjutnya instal Termite dari package manager:

~ % sudo pacman -S termite

Jika sudah selesai menginstal, teman-teman bisa konfirmasi dengan perintah which:

~ % which termite
/usr/bin/termite

~ % termite -v
termite v15

Contoh diatas terdapat output /usr/bin/termite, yang menandakan binary termite terinstal di /usr/bin.
Termite yang terinstal versi v15.

Jika teman-teman bukan penggunaan distro Arch based, teman-teman bisa instal manual dari source:

$ git clone --recursive https://github.com/thestinger/termite.git
$ cd termite
$ make

$ sudo make install

File konfigurasi Termite ~/.config/termite/config

Untuk font di Termite saya akan menggunakan mononoki Nerd Font karena mudah dibaca & mudah membedakan antara karakter simbol dengan simbol lainnya saat coding.
Teman-teman bisa baca di post saya sebelumnya tentang menginstal font TTF di Linux.

Membuat file konfigurasi Termite:

~ % mkdir ~/.config/termite
~ % cp /etc/xdg/termite/config ~/.config/termite/config

Selanjutnya buka file ~/.config/termite/config menggunakan text editor.
Konfigurasi font, cari line berikut:

font = Monospace 9

Rubah ke nama font yang diinginkan, dalam hal ini saya menggunakan font mononoki, mencari nama suatu font bisa menggunakan fc-list:

font = mononoki Nerd Font Regular 12

Konfigurasi colorscheme dan mengaktifkan true transparency.
Untuk dukungan transparency teman-teman harus menggunakan picom sebagai kompositor, karena Termite menggunakan picom sebagai layer transparency.

Transparency di Termite sendiri menggunakan format warna RGBA, tapi jika teman-teman tidak ingin mengaktifkan transparency teman-teman bisa menggunakan format warna HEX, set transparency -nya di bagian background (lihat highlight di bawah).

Cari line [colors], lalu rubah colorscheme disana sesuai dengan keinginan.

Berikut rekap file konfigurasi ~/.config/termite/config saya dari atas kebawah:

[options]
allow_bold = true
audible_bell = true
bold_is_bright = true
#cell_height_scale = 1.0
#cell_width_scale = 1.0
clickable_url = true
dynamic_title = true
font = mononoki Nerd Font Regular 12
#fullscreen = true
#icon_name = terminal
mouse_autohide = true
#scroll_on_output = false
#scroll_on_keystroke = true
# Length of the scrollback buffer, 0 disabled the scrollback buffer
# and setting it to a negative value means "infinite scrollback"
scrollback_lines = 10000
#search_wrap = true
#urgent_on_bell = true
#hyperlinks = false

# $BROWSER is used by default if set, with xdg-open as a fallback
browser = /usr/bin/qutebrowser --target tab-bg-silent 

# "system", "on" or "off"
cursor_blink = on

# "block", "underline" or "ibeam"
cursor_shape = underline

# Hide links that are no longer valid in url select overlay mode
#filter_unmatched_urls = true

# Emit escape sequences for extra modified keys
#modify_other_keys = false

# set size hints for the window
#size_hints = false

# "off", "left" or "right"
#scrollbar = off

[colors]
# If both of these are unset, cursor falls back to the foreground color,
# and cursor_foreground falls back to the background color.
#cursor = #dcdccc
cursor_foreground = #080808
cursor  =  #FFFFAF

foreground = #FFFFAF

# background transparency (requires a compositor)
background = rgba(18, 18, 18, 0.95)

# If unset, will reverse foreground and background
highlight = #2F2F2F

# Colors from color0 to color254 can be set
color0  =  #1C1E26
color1  =  #890059
color2  =  #89FF89
color3  =  #89FF89
color4  =  #8989FF
color5  =  #FF8989
color6  =  #8989FF
color7  =  #FF7D01
color8  =  #9E9E9E
color9  =  #FF8989
color10 =  #FFFF89
color11 =  #FFFF89
color12 =  #8989FF
color13 =  #FF8989
color14 =  #8989FF
color15 =  #FF7D01

[hints]
#font = Monospace 13
#foreground = #dcdccc
#background = #3f3f3f
#active_foreground = #e68080
#active_background = #3f3f3f
#padding = 2
#border = #3f3f3f
#border_width = 0.5
#roundness = 2.0

#vim: ft=dosini cms=#%s

Simpan file konfigurasi tersebut, jika sudah selesai mengonfigurasi.

Mengaktifkan padding untuk Termite

Karena Termite GTK based, maka kita perlu mengedit file CSS GTK theme.
Buka file ~/.config/gtk-3.0/gtk.css, dengan text editor favorit teman-teman.
Tambahkan line berikut di line paling bawah:

VteTerminal, vte-terminal {
  padding: 8px;
}

Value 8px disini adalah value padding yang saya gunakan, teman-teman bisa rubah sesuka hati.
Jika file ~/.config/gtk-3.0/gtk.css tidak ada, teman-teman bisa membuatnya sendiri.

Penampakan sebelum dan sesudah dikonfigurasi

Penutup

Begitulah cara konfigurasi terminal emulator Termite di Arch Linux dan mengaktifkan padding di Termite, semoga isi post ini bisa bermanfaat buat teman-teman semua.

Referensi

1. https://wiki.archlinux.org/index.php/termite